Kamis, 27 Februari 2014

BUNGA MATAHARI EMAS (part 1 )

Dahulu kala, berdirilah kerajaan Aryoda. Yang dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana. Yang bernama raja Aryaweda. Negeri Aryoda terkenal dengan negeri yang damai sentosa. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah. Rakyatnya hidup berkecukupan dan tentram. Raja Aryaweda mempunyai putra yang bernama pangeran Aryamenara. Pangeran Aryamenara baru beranjak remaja. Namun sudah memperlihatkan bakat kepemimpinannya yang menurun dari ayahandanya raja Aryaweda. Disamping itu, pangeran Aryamenara mempunyai wajah yang rupawan dan berbudi pekerti luhur. Banyak kalangan bangsawan dan kerajaan tetangga yang ingin menjodohkan pangeran Aryamenara dengan putri – putri mereka. Tetapi raja Aryaweda menolak secara halus. Pangeran Aryamenara masih terlalu kecil dan masih membutuhkan pelajaran hidup untuk memimpin kerajaan nanti. Suatu desa terpencil yang jauh dari pusat ibukota kerajaan Aryoda, hiduplah seorang anak perempuan yang cantik jelita. Namun kecantikan gadis itu tertutup oleh penampilannya yang selalu bercadar. Nama gadis itu adalah Sunsine. Gadis itu hidup dengan dengan seorang ayah. Ibunya sudah lama meninggal ketika dia masih berumur 6 tahun. Sunsine tumbuh menjadi anak yang periang dan baik hati. Ayahnya yang seorang Saudagar memberikan dia kehidupan yang lebih dari cukup. Namun Sunsine tidak lupa untuk memberi pertolongan pada orang-orang disekitranya yang tidak mampu dan membutuhkan pertolongannya. Sunsine tumbuh menjadi remaja yang bersinar bak bunga matahari di pagi hari. Semua orang sangat menyayanginya. Karena kebaikan hatinya. Suatu hari, ayahnya tuan Mahesi memberitahu Sunsine bahwa ia akan menikah lagi. Sunsine gembira sekali mendengarnya. Apalagi tuan Mahesi bercerita bahwa ibu tirinya mempunyai seorang anak perempuan yang sebaya dengannya. Sejak dulu Sunsine menginginkan mempunyai saudara perempuan. Pada hari kedatangan ibu tiri dan adik tirinya tiba, Sunsine sudah mempersiapkan semuanya. Rumah sudah tertata rapi, bahkan Sunsine juga sudah menyuruh pelayan ayahnya untuk menyiapkan hidangan yang special untuk menyambut kedatangan mereka. Sunsine… anakku, lihatlah siapa yang datang. Teriak tuan Mahesi. Dengan bersemangat Sunsine menyambut kedatangan mereka. Ia mengulurkan tangan pada ibu tirinya yang disambut dengan senyum misterius. Oh inikah yang bernama Sunsine. Kata nyonya Roberta. Cantik sekali kau nak. Kenalkan ini adikmu. Namanya Rosali. Kata nyonya Roberta seraya menyikut anaknya yang bernama Rosali. Sekilas Sunsine melihat adiknya mendengus kesal tapi setelah itu tersenyum padanya. Halo kak Sunsine, namaku Rosali. Katanya seraya mengulurkan tangan pada Sunsine. Sunsine menerima uluran tangannya dengan gembira. Hari itu, Sunsine begitu bahagia ia bahagia karena mempunyai ibu baru dan juga mempunyai Saudara. Namun kebahagiaan itu hanya sesaat. Nyonya Roberta tidak sepenuh hati menganggap Sunsine sebagai anaknya. Dan Rosali sangat membenci Sunsine karena kecantikannya telah tertandingi oleh kecantikan Sunsine. Namun Sunsine belum menyadarinya. Karena mereka selalu bersikap baik pada Sunsine karena ada tuan Mahesi. Suatu pagi yang cerah, Sunsine,ayah akan berdagang ke Negeri seberang. Kata tuan Mahesi pada anaknya. Ayah harap kamu dapat menjaga ibu dan adik kamu dengan baik. Berapa lama ayah ? Tanya Sunsine. 2 bulan anakku. Jawab tuan Mahesi. Tuan Mahesi tak perlu khawatir, kan ada saya dan Rosali yang akan menemani Sunsine. Kata nyonya Roberta dengan senyum penuh arti. Aku percaya padamu Berta. Aku titip Sunsine padamu. Dia adalah bunga matahariku. Tolong jaga dia. Kata tuan Mahesi. Tuan Mahesi pun berangkat. Sunsine sedih karena ayahnya tidak pernah selama ini meninggalkannya. Entah kenapa hati Sunsine jadi resah. Namun keresahan itu ditepisnya. Sunsine. Hari ini kami mau jalan-jalan, kamu dirumah saja kata nyonya Roberta. Apakah saya boleh ikut ibu? Tanya Sunsine penuh harap. Ia ingin sekali berjalan-jalan. Tidak boleh, kamu harus bersih-bersih rumah jawab Rosali ketus. Tapi kan sudah ada bibi Nora adikku. Jawab Susnsine. Sunsine Sayang, Bibi Nora kusuruh ambil cuti seminggu. Jadi tugas bibi Nora semua kuserahkan padamu. Jawab nyonya Roberta kalem. Ta tapi, ibu. Kenapa bibi Nora cuti?tanya Sunsine bingung. Sudah jangan banyak Tanya. Aku ingin ketika pulang nanti rumah sudah bersih dan makan malam sudah tersaji. Bentak nyonya Roberta. Sunsine terdiam. Ia mulai menyadari ternyata ibu dan adik tirinya tidak benar-benar menyayanginya. Ia jadi ingat tatapan Rosali ketika ia menerima surat surat dan bunga bunga dari pemuda yang naksir padanya. Apa salahku? Batin Sunsine sedih. bersambung

2 komentar:

  1. aseek asseek....dongeng sebelum tidurr.... :D

    BalasHapus
  2. http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/04/wanita-perhatikan-5-aturan-ini-saat.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    • Bandar66
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus

 
Copyright © . Cerita Fiksi Terbaru - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger